Rabu, 28 November 2012

MASA BERCOCOK TANAM


MASA BERCOCOK TANAM
Kehidupan masyarakat
Meskipun sudah bercocok tanam tetapi mereka juga masih berburu meskipun intensitasnya tidak seperti masa sebelumnya. Mereka mulai memelihara hewan peliharaan disekitar tempat tinggalnya. Untuk tempat tinggal mereka membuatnya secara sederhana dengan bergotong royong di antara mereka. Kepemimpinan sudah terlihat meskipun masih sederhana. Secara keseluruhan pada masa ini ketergantungan terhadap alam sudah sangat berkurang sehingga manusia bisa tinggal pada satu tempat tanpa harus berpindah.

Kehidupan sosial-ekonomi
 Kehidupan manusia senantiasa mengalami perkembangan. Perkembangan itu dapat disebabkan karena ada interaksi antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Ketika kebutuhan hidup manusia terpenuhi oleh alam, manusia tidak perlu susah-susah membuat dan mengolah makanan. Manusia cukup mengambil dari alam, karena alam banyak menyediakan kebutuhan manusia, terutama makanan. Makanan itu antara lain buah-buahan dan binatang buruan. Kehidupan awal manusia sangat tergantung dari alam. Ketika alam sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup manusia, yang disebabkan populasi manusia bertambah dan sumber daya alam berkurang, maka manusia mulai memikirkan bagaimana dapat menghasilkan makanan.
Manusia harus mengolah alam. Pada masa ini kehidupan manusia berkembang dengan mulai mengolah makanan dengan cara bercocok tanam. Karena manusia sudah beralih pada tingkat kehidupan bercocok tanam, maka pola hidupnya tidak lagi nomaden atau berpindah-pindah. Manusia sudah mulai menetap di suatu tempat, yang dekat dengan alam yang diolahnya. Binatang buruan pun sudah ada yang mulai dipelihara. Dengan demikian, bercocok tanam dan beternak sudah berkembang pada masa ini. Alam yang dipakai untuk bercocok tanam adalah hutan-hutan. Hutan itu ditebang, dibersihkan, kemudian ditanami dengan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, atau pepohonan lainnya yang dibutuhkan oleh manusia atau masyarakat. Cara yang mereka lakukan masih sangat sederhana. Berhuma merupakan cara bercocok tanam yang sangat sederhana. Karena berhuma memerlukan tempat yang subur, maka ketika tanah itu sudah tidak subur, mereka akan mencari daerah baru. Dengan demikian hidup mereka berpindah ke tempat baru untuk waktu tertentu, dan begitu seterusnya.

Sistem Religi
Pada masa bercocok tanam, manusia sudah mengenal sistem religi yang berupa animisme dan dinamisme. Kepercayaan terhadap roh disebut animisme sedangkan dinamisme percaya bahwa suatu benda punya kekuatan magis. Dari sistem kepercayaan ini memunculkan peninggalan megalitik berupa menhir, dolmen dan punden berundak. Menhir berfungsi ntuk pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dolmen berfungsi : meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar