Goa Kasah Bukti Peradaban Manusia Purba di Kerinci
"Dengan adanya bukti-bukti prasejarah yang bertebaran di puluhan situs
purbakala di Kerinci menurut Yanuarius Kalibau, Sekretaris Tim Pengkaji
Utusan Presiden adalah bukti dulu pernah ada peradaban kehidupan purba
di dataran ini," kata petugas Perwakilan BP3 Jambi di Kerinci Iskandar
Zakaria, di Kerinci, Jambi, kemarin.
Iskandar mengatakan, tim yang selama tiga hari melakukan peninjauan ke situs-situs purbakala di Kerinci tersebut akhirnya mengakui sesungguhnya Kerinci adalah salah satu situs purbakala yang luas di Indonesia setelah situs Sangiran di Jawa Tengah.
Menurut Iskandar, kesimpulan awal tim kajian utusan presiden tersebut berdasarkan pada banyaknya temuan peninggalan purbakala di Kerinci dalam berbagai bentuk dan ragam yang lengkap, mulai dari batu-batu megalitik, seilindrik, menhir, dolmen, artefak hingga goa-goa.
Iskandar menjelaskan, Goa Kasah adalah salah satu goa yang diduga kuat dulunya pernah menjadi tempat tinggal manusia purba. Goa tersebut memiliki lorong sepanjang 150 meter, di dalamnya selain keberadaan satwa kalelawar dan walet juga ditemukan guratan-guratan gravity di dinding goa menyerupai tulisan dan simbol-simbol.
Selain itu, ujar Iskandar, di dalamnya juga ditemukan adanya batu kursi seperti singgasana yang diduga kuat dulunya dipergunakan sebagai singgasana kepala suku manausia purba itu, sementara di dalam goa tersebut juga terdapat ruang-ruang seperti kamar atau ruang tempat tinggal.
Iskandar mengungkapkan, keberadaan Goa Kasah tersebut ditopang pula dengan keberadaan situs-situs purbakala lainnya yang tersebar di seanetero Kerinci. Batu kursi serupa singgasana di dalam goa juga ditemukan di berbagai tempat lain seperti di Kecamatan Gunung Raya dan Kecematanan Keliling Danau.
Bahkan di puncak Bukit Belerang (bukit yang merupakan gunung api aktif) juga ditemukan singgasana serupa. Sementara di puncak Bukit Sitinjau Laut yang berada dalam rimba Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ditemukan keberadaan sebuah kuali raksasa yang bisa dipergunakan untuk merebus seekor kerbau.
Temuan lainnya yang terbaru, jelas Iskandar, temuan fosil berupa gigi raksasa di Kumun yang bisa diduga sebagai gigi manusia purba juga memperkuat apa yang disimpulkan tim kebudayaan kepresidenan tersebut.
Tim meyakini Kerinci adalah salah satu daerah situs purbakala Tanah Air yang tak terbantahkan. Namun untuk memastikan kehidupan purba seperti apa yang pernah ada di Kerinci tersebut diperlukan penelitian yang mendalam yang memakan waktu lama dan biaya yang besar.
Iskandar mengatakan, tim yang selama tiga hari melakukan peninjauan ke situs-situs purbakala di Kerinci tersebut akhirnya mengakui sesungguhnya Kerinci adalah salah satu situs purbakala yang luas di Indonesia setelah situs Sangiran di Jawa Tengah.
Menurut Iskandar, kesimpulan awal tim kajian utusan presiden tersebut berdasarkan pada banyaknya temuan peninggalan purbakala di Kerinci dalam berbagai bentuk dan ragam yang lengkap, mulai dari batu-batu megalitik, seilindrik, menhir, dolmen, artefak hingga goa-goa.
Iskandar menjelaskan, Goa Kasah adalah salah satu goa yang diduga kuat dulunya pernah menjadi tempat tinggal manusia purba. Goa tersebut memiliki lorong sepanjang 150 meter, di dalamnya selain keberadaan satwa kalelawar dan walet juga ditemukan guratan-guratan gravity di dinding goa menyerupai tulisan dan simbol-simbol.
Selain itu, ujar Iskandar, di dalamnya juga ditemukan adanya batu kursi seperti singgasana yang diduga kuat dulunya dipergunakan sebagai singgasana kepala suku manausia purba itu, sementara di dalam goa tersebut juga terdapat ruang-ruang seperti kamar atau ruang tempat tinggal.
Iskandar mengungkapkan, keberadaan Goa Kasah tersebut ditopang pula dengan keberadaan situs-situs purbakala lainnya yang tersebar di seanetero Kerinci. Batu kursi serupa singgasana di dalam goa juga ditemukan di berbagai tempat lain seperti di Kecamatan Gunung Raya dan Kecematanan Keliling Danau.
Bahkan di puncak Bukit Belerang (bukit yang merupakan gunung api aktif) juga ditemukan singgasana serupa. Sementara di puncak Bukit Sitinjau Laut yang berada dalam rimba Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ditemukan keberadaan sebuah kuali raksasa yang bisa dipergunakan untuk merebus seekor kerbau.
Temuan lainnya yang terbaru, jelas Iskandar, temuan fosil berupa gigi raksasa di Kumun yang bisa diduga sebagai gigi manusia purba juga memperkuat apa yang disimpulkan tim kebudayaan kepresidenan tersebut.
Tim meyakini Kerinci adalah salah satu daerah situs purbakala Tanah Air yang tak terbantahkan. Namun untuk memastikan kehidupan purba seperti apa yang pernah ada di Kerinci tersebut diperlukan penelitian yang mendalam yang memakan waktu lama dan biaya yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar